Masyarakat
tradisional adalah masyarakat yang menjunjung tinggi leluhurnya dan memegang
teguh adat istiadatnya. Pada umumnya masyarakat tradisional adalam masyarakat
yang memiliki pandangan bahwa melaksanakan warisan nenek moyangnya yang berupa
nilai-nilai hidup, norma, harapan, cita-cita, merupakan kewajiban, kebutuhan,
dan kebanggaan. Melaksanakan tradisi leluhur berarti menjaga keharmonisan
masyarakat, namun sebaliknya melanggar tradisi berarti dapat merusak
keharmonisan masyarakat.
Maka dari itu masyarakat tradisional
cenderung bersikap tertutup dan menaruh curiga terhadap unsur-unsur budaya
asing, karena dianggap dapat merusak keharmonisan hubungan diantara sesama
warga masyarakat. Adanya pelanggaran terhadap nilai dan norma yang berlaku akan
mendapat reaksi keras dari anggota masyarakat karena kontrol sosial sesama
warga masyarakatnya sangat kuat. Masyarakat tradisional cenderung bersikap
primordial sehingga pabila terjadi pelanggaran terhadap tradisi akan mendapat
sanksi dan pengucilan sempai dengan pengusiran. Sanksi bagi masyarakat
tradisional tidak hanya berupa hukuman fisik, tetapi juga hukuman batin karena
rasa ketergantungan antara anggota masyarakat kuat.
Masyarakat tradisional pada umumnya
tinggal di daerah yang terisolir sehingga masyarakatnya dapat mempertahankan
kebudayaannya dari pengaruh budaya luar, seperti tinggal di desa-desa sehingga
ada yang menganggap masyarakat tradisional identik dengan masyarakat desa.
Pandangan ini tidak seluruhnya benar karena dewasa ini banyak masyarakat desa
yang telah maju (modern) dan pengertian desa menunjuk pada kriteria wilayah,
bukan pada sikap semata.
Masyarakat tradisional kadang-kadang
diartikan sebagai masyarakat primitif yaitu masyarakat dengan penguasaan
teknologi yang masih rendah. Namun kenyataanya masyarakat tradisional seperti
di Jepang dan Inggris telah memiliki teknologi yang tinggi namun masyarakatnya
masih menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Demikian juga beberapa etnis di
Indonesia, di satu pihak mereka telah hidup dengan teknologi maju (modern)
namun dilain pihak mereka masih memegang teguh tradisinya. Jadi ukuran
masyarakat tradisional identik dengan masyarakat primitif kurang tepat.
Secara garis besar pada umumnya
ciri-ciri masyarakat tradisional antara lain :
- Jumlah anggotanya relatif kecil sehingga hubungan antar warga masyarakat cukup kuat
- Masyarakat homogen dilihat dari keturunan, tradisi dan mungkin mata pencahariannya
- memiliki orde (aturan) yang mengikat anggota masyarakatnya (dipatuhi)
- Bersikap tertutup dan cenderung curika pada unsur budaya asing
- Kehidupan sosial cenderung statis (lambat untuk maju)
- Mobilitas sosialnya relatif rendah karena mereka sudah puas pada sesuatu yang telah dimilikinya.
- Hubungan emosional dengan alam tempat asal usul (kelahirannya) sangat kuat, dan alam dipandang sebagai sesuatu yang dahsyat dan tak terelakan sehingga manusia harus tunduk kepadanya.
- Sikap religius sangat kuat yaitu kepatuhan terhadap sesuatu yang menjadi kepercayaan (agama) sangat kuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar